Skill Problem Solving untuk Membuat Keputusan yang Tepat Akurat

Loading

Skill Problem Solving untuk Membuat Keputusan yang Tepat Akurat

Dalam satu dekade terakhir telah terjadi berbagai macam perubahan secara cepat. Mulai dari Politik, Ekonomi, Sosial hingga Teknologi semuanya saling berkesinambungan. Hal itu membuat kita sebagai seorang Leader dituntut untuk mampu beradaptasi dengan adanya perubahan tersebut. Dikutip dari World Economic Forum pada tahun 2020 lalu, diproyeksikan pada tahun 2025 terdapat 10 skills yang harus kita kuasai agar kita bisa survive dan sustain terhadap perubahan zaman. Terlihat dengan jelas bahwa skill Problem Solving merupakan skill yang paling dominan diantara Self-management, Working with people & Technology use and development.

Tolak ukur keberhasilan Leader bergantung pada pengambilan keputusan yang tepat pada waktu yang tepat. Namun, jika kita tidak menentukan masalah dan mengidentifikasi akar penyebabnya, sangat tidak mungkin kita bisa membuat keputusan yang tepat tentang bagaimana menyelesaikannya.

Sebagai seorang Leader yang efektif, kita harus tahu bagaimana mengumpulkan dan mengevaluasi informasi untuk mengklarifikasi masalah, mengembangkan alternatif solusi, dan mempertimbangkan implikasi dari rencana sebelum menerapkannya. Hal inilah yang dinamakan skill Problem Solving (Pemecahan Masalah).

Tahap – tahap Problem Solving

Masalah muncul ketika situasinya tidak seperti yang kita inginkan. Ketika hal tersebut terjadi tanggung jawab utama kita adalah melakukan supervisi dan monitoring masalah yang ada atau masalah potensial, serta mengidentifikasi masalah sejak dini sebelum meningkat menjadi situasi serius.

Baca Juga : Memimpin dari Dalam (Leading form Within)

Sebagai seorang Leader kita wajib memenuhi tanggung jawab ini dengan menjaga saluran komunikasi secara terbuka, memantau arus kinerja tim, dan memeriksa penyimpangan dari rencana saat ini dengan pengalaman masa lalu. Empat situasi dapat mengingatkan kita tentang kemungkinan masalah:

  • Penyimpangan dari pengalaman masa lalu (fluktuasi hasil)
  • Penyimpangan dari rencana yang ditetapkan (Target vs Pencapaian)
  • Observasi Lapangan
  • Saat pesaing mulai mengungguli tim Anda atau organisasi (Peningkatan standar)

Proses pemecahan masalah merupakan sebuah cara untuk menutup gap antara ekspetasi dengan realita yang ada. Setelah kita mengidentifikasi masalah yang menjadi perhatian, mulailah dengan menganalisa masalah dan mendefinisikan akar penyebabnya dengan jelas. Hal ini merupakan langkah kunci: Analisa akar penyebab yang dihasilkan mempunyai dampak besar pada setiap langkah dalam proses pemecahan masalah.

WEBINAR HR for NON HR : Harmonisasi Hubungan Industrial pasca UU Cipta Kerja

Jika kita melakukan kesalahan dalam menganalisa penyebab masalah, proses pemecahan masalah akan terdistorsi, karena hal tersebut berfokus pada informasi yang salah/ kurang valid. Oleh sebab itu analisa penyebab sangatlah penting, meskipun solusi untuk permasalahan tersebut sudah tampak jelas/ dapat diketahui— tanpa menganalisa penyebab, mungkin kita akan melewatkan alternatif solusi yang lebih menguntungkan.

Untuk melakukan pemecahan masalah, kumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang situasi yang bisa kita dapatkan. Coba untuk pahami tujuan (Goal) dari semua pihak yang terlibat dan klarifikasi aspek apa pun dari masalah yang tidak kita ketahui dengan jelas.

Setelah kita rasa cukup untuk mengidentifikasi masalah yang ada, barulah kita lakukan analisa secara mendalam terkait dengan penyebab masalah tersebut. Sehingga akan kita dapatkan pemahaman penuh tentang akar permasalahan, untuk memberikan resolusi kepada masalah.

Penting untuk mempertimbangkan semua kemungkinan solusi dan sampai pada beberapa alternatif untuk dipilih. Keputusan yang akan kita pilih menghasilkan sebuah action plan. Namun, ini bisa saja tidak berhasil kecuali action plan tersebut dilaksanakan secara efektif.

Sehingga kita perlu mendefinisikan bagaimana, kapan, dan oleh siapa action plan tersebut akan dilaksanakan dan kita perlu mengkomunikasikannya kepada mereka yang terlibat.

Keterlibatan kita seharusnya tidak berakhir saat implementasi. Tetapkan kriteria untuk mengukur sukses, lalu lacak kemajuan dan mengambil tindakan korektif saat diperlukan. Cobalah untuk mengembangkan dan pertahankan sikap positif setiap orang yang terlibat dalam penerapan proses pemecahan masalah.

Anggatra Herucakra Aji

Profil Kontributor
Anggatra Herucakra Aji | Merupakan lulusan Filsafat & Sosiologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2011. Saat ini berkarir di holding perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara, PT ABM Investama Tbk dengan jabatan Senior Specialist ABM Academy & Culture. Aktif dalam menulis karya ilmiah berupa artikel maupun jurnal baik yang diterbitkan melalui media cetak maupun daring.

Ingin bertanya seputar dunia kerja dan permasalahan praktis yang ditemui silahkan klik link dibawah ini “GRATIS” :

https://duniahr.com/ruang-konsultasi/

Jangan lupa follow sosial media kami :

https://www.instagram.com/duniahrcom/

https://www.linkedin.com/company/duniahr-com/

Mitra Kolaborasi :

Pasang Lowongan Kerja Gratis 100% tanpa syarat hanya di Bankloker.com

Komunitas Belajar HR sesuai SKKNI PeopleUp

Konsultan SDM & Layanan Transformasi Organisasi HeaRt Squad Indonesia

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *