Career Coach: Diantara Meyakinkan Pencari Kerja dan HR yang PHP
Menurut data BPS terdapat 9,77 juta penduduk dengan status pengangguran terbuka sesuai kutipan yang diambil dari artikel media Tempo terbitan 22 Maret 2021, dan bukan rahasia lagi mendapatkan pekerjaan merupakan hal yang cukup sulit dimasa pandemi ini, namun untungnya banyak yang secara sukarela maupun secara professional membantu para pencari kerja mendapatkan kepercayaan diri, wawasan dunia kerja, dorongan serta inspirasi.
HR di sisi lain dituntut untuk melakukan proses seleksi seefektif mungkin dari segi waktu, namun seringkali terbentur oleh pihak lain di internal perusahaan, sehingga tidak heran PHP atau Pemberi Harapan Palsu disematkan oleh para pencari kerja ke HR karena proses seleksi yang memakan waktu.
PHP bukan saja sekedar sebuah singkatan yang penggunaannya popular untuk menggambarkan sebuah kekecewaaan akibat janji yang tidak ditepati, terlebih jika hal tersebut terjadi menimpa pencari kerja yang mungkin tidak disadari oleh para HR selama ini.
Meyakinkan Pencari Kerja
Career Coach adalah salah satu profesi yang menjembatani pencari kerja dan dunia kerja untuk menilai, identifikasi kekuatan serta kelemahan diri, mengukur potensi kesenjangan kemampuan, dan yang paling penting memberikan rekomendasi tentang apa yang harus dilakukan jika berhadapan dengan perwakilan perusahaan yang salah satunya adalah HR.
Oleh karena itu kali ini DuniaHR.Com berkesempatan mewawancarai secara tidak langsung seorang Career Coach yang telah malang melintang selama 10 tahun memberikan solusi dan aksi kepada para pencari kerja yaitu Teddy Diego.
Melalui aplikasi pesan singkat dengan pria yang telah tampil didepan 100.000 peserta ini kita tuangkan hasil wawancaranya dalam bentuk artikel.
Siapa pencari kerja yang tidak kenal dengan Teddy Diego? Sumbangsihnya melalui event jobfair, seminar, webinar, buku, hingga asupan suplemen dari sosial medianya kerap kali menyapa para pencari kerja yang sedang berjuang mendapatkan pekerjaan.
Awal mula ketertarikannya sebagai berkarir career coach berangkat dari pengalamannya sebagai rekruter & penyelenggara acara bursa kerja.
Melihat fakta di lapangan bahwa banyak sekali orang yang membutuhkan pekerjaan alias menganggur, membuatnya tergerak untuk berperan aktif membantu.
“Saya pikir dengan pengetahuan, jaringan dan pengalaman, saya sedikit banyak bisa memberikan informasi sekaligus peluang bagi pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan” begitu ujarnya.
Di dunia kerja, coach, trainer atau mentor lebih banyak menjadi fasilitas eksklusif bagi teman-teman yang sudah ada dalam sebuah pekerjaan di perusahaan. Tapi di sisi pengangguran dan pencari kerja, sedikit sekali dari kalangan professional yang punya waktu atau keinginan untuk membantu mentransfer pengetahuan serta pengalaman mengenai konsep berkarir. Mulai dari cara mendapatkan pekerjaan, merencanakan karir dan mengembangkan karir setelah mereka berhasil bekerja.
“Jadi ya, saya pikir saya bisa berperan di sisi itu. Seorang coach untuk pencari kerja” ujar Teddy Diego yang ebooknya laris dimiliki oleh lebih dari 80.000 orang diseluruh Indonesia ini.
Adapun misi sebagai Career Coach dianggap tercapai apabila mereka yang belajar langsung melalui platform apapun berhasil mendapatkan pekerjaan impiannya atau setidaknya berhasil diterima kerja.
Misi berikutnya adalah berharap dapat melihat para pencari kerja berhasil mencapai puncak karir dan kesuksesan seperti yang ditunjukkan oleh testimony yang terkumpul di situs terminalhrd.com
Sumber: Terminal HRD
Pandemi atau tidak, pada dasarnya untuk diterima bekerja konsepnya sama yaitu memiliki kemampuan, attitude dan keyakinan yang dibutuhkan untuk bekerja di tiap posisi yang diinginkan.
Pengalaman berbicara dengan para pencari kerja, masalah yang paling umum adalah tidak mengetahui tiga hal (kemampuan, attidute, dan keyakinan) tersebut ditambah terlalu cepat menyerah.
Kebanyakan kandidat kurang mengevaluasi diri sendiri dan melakukan perbaikan serta upgrade pada aspek yang dibutuhkan.
Selama mereka bisa menyadari dan yakin mengenai kemampuan yang dibutuhkan, kemudian gigih berusaha, mendapatkan pekerjaan menjadi tidak jadi begitu sulit.
Satu hal lagi seringkali pencari kerja kalah sebelum melamar apabila melihat kualifikasi lowongan pekerjaan, dimana kualifikasi tersebut dibuat berdasarkan standard dan kebutuhan pekerjaan disebuah perusahaan.
Kadang bagi pencari kerja yang merasa kualifikasinya tidak begitu sesuai entah dari usia, pendidikan, pengalaman, membuat mereka jadi takut atau ragu untuk melamar. Sebetulnya jika merasa punya skill yang dibutuhkan, beranikan diri saja untuk mencoba.
Ketakutan dan kurang keberanian mencoba tadi disebabkan karena pencari kerja berada di area yang tidak diketahui. Maka penting untuk mencari tahu, mengumpulkan informasi dan mempelajari seperti apa sebaiknya menulis CV, menjawab pertanyaan interview agar lebih siap ketika berhadapan dengan proses rekrutmen.
HR yang PHP
Di awal karirnya Teddy Diego pernah menjadi seorang HR di beberapa perusahaan, sehingga paham betul apa yang dicari oleh para HR dari pencari kerja. Namun yang paling disorotinya adalah status proses rekrutmen yang sedang berjalan.
Banyak pencari kerja mengeluhkan hal ini karena disitulah harapan yang sangat dinanti – nanti digantungkan serta ditunggu kabar baiknya oleh keluarga dirumah, namun apa daya tidak ada jawaban pasti sedangkan lowongan kerja tersebut juga tidak kunjung ditutup oleh para HR perusahaan.
Sehingga disematkanlah oleh kalangan pencari kerja istilah HR PHP (Pemberi Harapan Palsu), Kenapa ini muncul? Menurut Teddy Diego karena ada peristiwa dimana HR tidak memberikan kejelasan pada proses rekrutmen yang sedang berjalan.
Ada yang mengeluh sudah dihubungi bahwa diterima, lalu HR tidak memberi kabar apa-apa hingga pencari kerja berharap dan menunggu tanpa kejelasan. Jika boleh memberi saran, ada baiknya sebagai rekruter juga memiliki empati untuk menginformasikan secara jelas jika proses rekrutmen dihentikan, ditunda atau malah dibatalkan.
Kuncinya memang ada di penuntasan informasi, andaikata lowongan tersebut karena sesuatu hal yang terjadi sehingga ditangguhkan atau dihentikan prosesnya pun akan lebih mudah dipahami jika dikomunikasikan langsung kepada para pencari kerja, dimana yang telah kepalang tanggung meluangkan waktu dan pikirannya untuk mengikuti selesai penerimaan karyawan tersebut.
Dengan begitu HR atau para rekruter telah membebaskan para pencari kerja dari belenggu tingginya harapan agar dapat diterima pada perusaahan tersebut.
Terakhir pesan Teddy Diego untuk para pencari kerja adalah “Jangan putus asa dan terus mencoba, sambil terus evaluasi dan menambah skill, wawasan serta ilmu khususnya terkait pekerjaan yang diinginkan. Kamu pasti akan bekerja pada waktunya”.
Teddy Diego
Career Coach – TerminalHRD
Fresh Graduate? Entry Level profesional? Cek Instagram saya @teddy.diego dan Channel Telegram t.me/coachteddydiego untuk tips dan info loker harian. Perusahaan? Mau saya bantu untuk share info loker perusahaan Anda? PM / Inbox langsung Posisi & Kualifikasi yang Anda butuhkan dalam format TEXT ya. Semoga membantu. | Teddydiego.id
Profil Narasumber |
---|
Teddy Diego | Career Coach – Terminal HRD | PT. Jagad Digital Indonesia – CEO (Sept 2018 – Mai 2020) | PT. Solusi Mitra Kerja – Marketing Manager (Agustus 2010 – Agustus 2012 | Merchandising Supervisor (2010) | Recruitment Supervisor – PT. Century Franchisindo Utama | Licensed Master Practitioner of NLP - The Society of NLP 2018 | Licensed Practitioner of "Points of You" Coaching Game - Points of You Indonesia 2017 | Certified Professional Human Resources Management - Inta Institute 2017 |
[MN]
Ingin bertanya seputar dunia kerja dan permasalahan praktis yang ditemui silahkan klik link dibawah ini “GRATIS” :
https://duniahr.com/ruang-konsultasi/
Jangan lupa follow sosial media kami :
https://www.instagram.com/duniahrcom/
https://www.linkedin.com/company/duniahr-com/
Mitra Kolaborasi :
Pasang Lowongan Kerja Gratis 100% tanpa syarat hanya di Bankloker.com
Komunitas Belajar HR sesuai SKKNI PeopleUp
Konsultan SDM & Layanan Transformasi Organisasi HeaRt Squad Indonesia